Senin, 16 April 2012

manajemen pendidikan


BAB I
IDENTITAS BUKU
1.      Judul Buku            : Manajemen Pendidikan; Teori Dasar dan Praktek dilengkapi dengan contoh rencana strategi dan rencana operasional.
2.      Pengarang                         : Dr. Rohiat, M.Pd
3.      Banyak Halaman   : 236 halaman
4.      Tahun terbit           : 2008
5.      Kota terbit             : Bandung
6.      Penerbit                 : PT. Refika Aditma















BAB II
PEMBAHASAN
BAB 1. MANAJEMEN PENGELOLAAN ORGANISASI
A.    Manajemen sebagai ilmu dan seni
Pada mulanya manajemen belum dapat dapat di katakana sebagai teori karena teori harus terdiri atas konsep-kponsep yang secara sistematis dapat menjelaskan dan meramalkan apa yang terjadi dan membuktikan ramalan itu sesuai dengan penelitian. Menurut Gulick (1965), manajemen memenuhi syrat sebaga ilmu pengetahuan kasrena memilki serangakai teori, mesakipun teori-teori tersebut msih terlalu umum dansubjektif. Menurut Mary parker Follet dalam Stoner (1986),manajemen sebagai seni untuk melaksnakan pekerjaan melalui orang-orang (the art getting thing done through people). Depenisiini perlu mendapat perhatian karena pada kenyataannya manajemen mencapai tujuan organisasi dengan cara mengatur orang lain .
Dalam proses manajemen terdapat fungsi-fungsi pokok yang di tampilkan oleh seseorang manajer atau pimpinan, yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), kepempinan (leading), dan pengawasan (Contrlling). Oleh karena itu, karena manajemen di artikan sebagai proses merencanakan, mengorganisasi, memimpin, dan mengendalikan mengawasi upaya organisasi dengan segala aspek agar tujuan organisasi tercapai secara epektif dan efisien. Perubahan juga telah terjadi pada manajemen sekolah di Indonesia sesuai dengan perkembangan opengethuan yang telah ada. Perencanaan dirumuskan dengan “visi” selanjutnya diikuti oleh misi, tujuan, sasaran analisis kekuatan kelemahan, peluang dan ancaman (strength, weakness, opportunity, dan threat disingkat SWOT) serta program dan pembiayaan.
B.     Manajemen yang Efektif
Masalah keefektifan  dan keefisien merupakn hal yang pokok dalam kehidupan organisasi. Sejak awal perkembangannyailmu manajemen sellu memfokuskan pengamatannya pada keefektifan dan keefisienan. tiadk mungkin ada pembicaraan tentang manajemen tanpa ada pemahaman mengenai efektvitas dan efisiensi. Organisme mempunyai kehidupan seperti organism ia lahir, tumbuh berkembang, menua, dan mati.ia berkembang karena ia mampu mempertahankan evektivitas dan evisiennya tinggi iamundur karena terjadi penurunan antaralain penurunan kualitas evektifitas dan efisien itu sendiri.
Tujuan manajemen ialah untuk memenuhi msi yang diemban, yaitu menyelesakan tjuan organisasi yang telah di tetapkan sebelumnya. Manajemen merupakan suatu alat bagi organisasi untuk m,encapai tjuan. Tujuan itu aksan dapat dicapai tepat pada wktunya jika dalam keaadaan baik. Manajemen yang baik adalh manajemen yang tidak jauh mnyimpang dari konsep yang sudah ada.  Manajemen yang dapat mnyesuaikan diri dengan berbgai stuasi dan kondisi disebut manajemen yang fleksiubel. Manajemen ini tidak kaku ia dapat berlsung dalam kondisi dan stuasi yang berbeda. ada sejumlah nilai yang pada umunya dapat diterima dalam: manajemen yaitu kebahagiaan, ketaatan pada hukum, konsistensi, integritas, dan kesetaian.
Menurut Massie,(1973: 28 ) kebahagiaan Merupakan nilai tertinggi, bukan saja pada manajemen  malainkan pada setiap aktivitas manusia karena seseorang yang mersa bahagia akan melakukan kegiatan sepenuh hati dengan menomorduakan imbalan materi. Ketaatan pada hukum sebagaimana di dambakan oleh para pecinta hokum juga diharapkan terjadi pada manajemen karena manajemen itu sendri pada hakikatnya menciptakan hukum untuk organisasinya sendri, berupa peraturan dan keputusan. Ciptaan perlu ditaati jika ingin manajemen berjalan dengan lancar.
Nilai konsistensinya hamper sama ketaatan pada hukum dan kesetiaan karena prilaku dan tata kerja para personalia organisasi, termasuk para manajer sudah diatur olehperaturan organisasinya. Mereka diharapkan dapat setia pada peraturan ini dengan cara mematuhinya. Prilaku dan tatakerja yang setia atu patuh pada peraturan menunjukkan konsistensi akan peraturan tersebut. Jika kesetiaan dan kepatuhan tersebut berlasung lama konsistensi yang berlanjut akan terjadi. Hal itu lah yang diharapkan terjadi pada manajemen.
Integrasi pribadi ialah suatu nilai yang sangat di perlukan, terutama oleh pemimpin, karena seorang pemimpin akan sellu ada ditengah anggota organisasi yang di pimpinnya. Agar dapat diterima dengan baik oleh para anggotanya, ia perlu memiliki integrasi peribadi. Suatu pribadi yang dapat bebaur dengan pribadi lain dan mampu beradaptasi dengan berbagai macam pribadi. Kemampuan ini bersumber dengan kemampuan menghargai orang lain, menghayati persaan orang lain, menoleransi damn mau bekerja sama. Seseorang menejerjuga merupakan pemimpin dan perlu memiliki integritas pribadi.
C.     Keterampilan Manajer
Melakukan manajemen secara efektif dapat dimkinkan jiaka manajer itu memiliki ketermpilan manajemen dengan baik. Keterampilan itu dimaksud agar dapat mengelola sumber daya yang dimiliki organisasi baik sumber daya manusia maupun sumber daya lain secara efisien dan efektif. Selain itu sumber-sumber tersebut tidak slalu  tersedia dalam organisasi sehingga harus adanya uasaha- usaha manajer untuk mengadakannya atau mencari alternative pemecahan masalah berkenan dengan sumberdaya itu. Untuk itulah ketermpilsn manajemen diperluakan.
Keterampilan manajer ada 4 macam yaitu:
1.      Ketermpilan konseptual (conceptual skill)
2.      Ketermpilan manusiawi (human skill)
3.      Keterampilan teknik (technical skill)
4.      Ketermpilan desain (design skill)
Ketermpilan konsep ialah ketermpilan untuk memahami dan mengoperasikan orgasnisasi, sedangkan keterampilan manusia ialah keterampilan untuk bekertjasama, motivasi dan mermimpin. Keterampilan teknik ialah ketermpilan menggunakan pengetahuan, metode, teknik dan perlengkapan untuk mnyelesakan tugas-tugas. Keterampilan desain ialah kemampuan untuk memecahkan problem dalam mencari keuntungan-keuntungan bagi organisaasi.
Manajemen tertinggi bertugas membuat atau mngambil keputusan (apa manfaat keputusan dan apa tujuannya ), menentukan kebijakan,strategi dan kreatif merencanakan sesuatu yang baru bagi kelasungan hidup dan kemajuan lembaga. Hal tersebut tentu diikuti pemahan organisasi dengan segala permasalahannya serta dapat mengoperasikannya selain itu, ia harus mampu mengadakan hubungan dengan personal lain karena ia tidak mungkin dapat bekerja sendiri.
Middel managemen merupakan jambatan antara manajemen teratas dan bawah serta penghubung antara pembuat konsep dengan pelaksana. Hal itulah yang menyebabkan sesuatu yang dihubungkan dapat tersampaikan dengan tepat, dengan memahami konsep dan teknkik. Tugas utama manager tengah ialah mengarahkan dan mengorganisasi serta menciptakan stuasi kerja yang nyaman sehingga seluruh anggota organisasi dapat bekerja dengan baik dan berkualitas. Dalam menyiapkan tugasnya, para manajer bahwa lebih banyak bergulat dengan masalah operasional pekerjaan sehingga kemampuan teknik adalah kemampuan yang jumlahnya paling besar.
D.    Renewal dalam Manajemen
Berbagai usaha bnyak dilakukan manajer dan ahliu manajemen untuk menyelamtkan organisasi dari kematian yang mengenaskan. Mereka berusaha agar organisasi dapat tumbuh dan bekembang dengan selamat dalam menghadapi berbagai perubahan. Usaha ini dapat diidentifikasikan dengan berbagai kegiatan yang selalu dilakukan para manajer dan manajemen  untuk mencri konsep baru dalam manajemen ortganisasi. Berbagai konsep diintroduksikan, dicobakan, direvisi, dan dikembangkan.
Konsep dan  praktik itu dapat dikenali dari remainya wacna dalam bidang pembaharuan manajemen seperti  strategic manajement, system tingking, planned change, cost benefit, TQM, learning organization yang merupakan beberapa contoh dan usaha untuk memahami dan mencari upaya agar organisasi tetap apektif dan efisin dan pda gilirannya dapat survival bahkan tumbuh dan berkembang.



BAB 2. MANAJEMEN SEKOLAH KONSEP DAN TANTANGAN
A.    Pengertian Manajemen
Manajemen dan administrasi adalah dua kata yang bias memiliki arti yang sama atau berbeda. akan tetapi tulisan ini cendrung menggunakan istilah manajemen karena pads dasarnya manajemen identik dengan adminstrasi. Sutisna (1989: 25) Menulis, dalam pemakaian secara umum, administrsi di artikan sama dengan manajemen, dan administrator dengan manajer. Dibidang pendidikan, pemerintah,rumah sakit dan kemiliteran, orang umumnya memakai istilah administrasi, sedangkan bidang in dustri dan perushaan istilah nanajemen dan manajer.
Pada perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan lebih cendrung menggunakan istilah diartikan secar sempit, yaitu sesuatu yang berkenan dengan ketatausahaan.
Manajemen berasal dari kata to mange yang berarti mengelola. Pengelolaan dilakukan melalui proses dan di kelola berdasarkan urutan dan funsi-fungsi manajemen itu sendiri’ jadi manajemen adlah melakukan pengelolaan sumberdaya yang dimliki sekolah atau organisasi yang diantaranya adalah manusia, uang, metode, material, mesin dan pemasaran yang dilakukan dengan sistematis dalam suatu proses. Pengelolaan tersebut dilakukan untuk mendayagunakan sumberdya yang dimiliki secara terintegrasi dan terkoordinasi untuk mencapai tjuan sekolah atau organisasi.
B.     Fungsi Manajemen Pendidikan
Fungsi manajemen sebagai suatu karakteristik dari pendidikan muncul dari kebutuhan untuk membrikan arahpada perkembangan, baik secara kualitatif mmaupun kuantitatif dalam opersianal sekolah. Kerumitan meningkatkarena luas dan bnyak nya program telah mendorong usaha untuk merinci dan mempraktikan prosedur administrasi dengan sistematis. Usha ini telah menghasilkan uraian tentang praktik-praktik yang berhasil dan perangkat-perangkat asas yang konstruktif.
Keith dan girling (1991:xvii) dalam penelitiannya menyebutkan: kontribusi manajemen pendidikan terhadap keberhasilan dan kegagalan beljar siswa adalah sebesar32%. Dengan bertumpu pada landasan tersebut pendidikan mulai usahanya dengan sungguh untuk mengembangkan suatu teori dan ilmu admnistrasi pendidikan. Perkembangan ini melingkupi formulasi dan pemeriksaan proposisi teoritis, penelitian praktik yang sistematis, dan penerapan teori dari bidang ilmu sosial lain pada masalah admnistrasi pendidikan. Konsep-konsep baru yang membawa harapan tentang sifat dan fungsi admistrasi yang diperlukan sekolah-sekolah adalah hasil dari pendekatan-pendekatan ini.
Kepala sekolah yang manajemen sekolsh tanpa pengethuan, manajemen pendidikan tidak akan bekerja secara efektif dan efisien, jauh dari mutu dan keberhasilannya tidak akan meyakinkan. Pengetahuan dan atau tepori tentang manajemen pendidikan sangat di butuhkan dan harud di pahami oleh seorang kepala sekolah karana  tanpa teori manajemen seorang kepala sekolah akan melakukan pekerjaannya denga terkaan dan pendapatnya sja. Hal tersebut tidak akan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan justru akan mengalami jalan buntu. Teori manajemen akan sangat membatu kepala sekolah dalam menyelesaikan tugas dan tagung jawanya karna teori adalah pernnyatan tentang prinsip-prinsip umum yang tanpak meramalkan atau menjelaskan tentang kejadian-kejadian dengan teliti dan lebih baik dengan tekanan sehingga kita dapat menyatakan bahwa prinsip-prinsip itu benar.
Secera ilmu atau pengetahuan, kepala sekolah harus memahami apakah manajemen tersebut berbasis sekolah atau tidak, apa dan bagai mana kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). bagaimana membuat rencana anggaran sekolah sehubungan dengan bantuan operasiaonal sekolah (BOS). Belajar merupakan sustu keharusan bagi kepala sekolah dalam manajemen sekolahnya, tanpa belajar, ia merupakan sosok  birokrasi yang melaksnakn aturan-aturan yang merupakan regulasi statis saja.
Filsafat manajemen adalah kerja sama saling menguntungkan. Bekerja secara efektif dangan metode kerja yang terbaik untuk mencapai hasil yang optimal perlu dipahami dan diresapi. Menajer memiliki tagung jawab dalam perencanaan dan pengendalian serta penafsiran  kecerdasan dan keterampilan para guru dan staf  dalam aktivitas proses manajemen.
Manajemen sekolah harus memilki pengetahuan yang memadai tentang manajemen pendidikan sebagai bekal kerja, Dengan kata lain, ia memiliki filsafat manajemen yang akan bermanfaat untuk:
1.      Pegangan dalam melksnakan manajemen sekolah
2.      Melahirkan kepercayan diri bagi kepala sekolah dalam proses manajemen guna mencapai tujuan sekolah
3.      Memudahkan kepala sekolah dalam proses berpikir guna memecahakn permasalahan manajemen sekolah secara system
4.      Memotivasi kepala sekolah untuk mendapatkan dukungan dari staf sekolah dan menarik partispasinya
5.      Selalu berfikir efektif dan efisien dalam mencapai tujuan
6.      Mengetahui batasan-batasan wewenang dalm manajemen dan memimpin sekolah
Filsafat manajemen berkembang berdsarkan budaya kelompok manusia yang menggunakannya dengan pengertian lain. Perkembangan filsafat manajemen bias berbeda bagi kelompok manusia, tergantung pada pribadinya ataun tingkat kualitas dan pemehaman. Perlu disadari,Indonesia memiliki msyrakat yang revolusioner, maju dan berkembang.
C.     Pendekatan-Pendekatan dalam Manajemen Pendidikan
Seperti telah dikemukan seblumnya, untuk mempelajari manajemen secara utuh perlu memehami berbagai pendekatan dalm manajemen itu sendri. Sebagai bahan dalam mempelajari manajemen secara sederhana dikemukakan pendekatan manajemen sebagai berikut:
1.       Manajemen adalah kerjasama orang-orang
Untuk mencapai tujuan sekolah atau organisasi yang telah dirumuskan dan di btuhkan oleh berbagai keahlian dalam bidang pendidikan. Secara internal sekolah membtuhkan orang-orang yang memiliki keahlaian seperti kepala sekolah sebagai manajer sekolah dengan keahliannya sebagai manajer dan pemimpin, para guru bidang studi yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku, tenaga bimbingan dan konseling, ketataushaan yang memiliki keterampilan dalam sistem manajemen informasi guna berbagai kebutuhan data berkenan dengankegiatan sekolah dan yang tidak kalah pentingnya untuk pengambilan keputusan manajer. Perpustakan membutuhkan pustakawn yang dapat mengelola perpustakaan secara epektif dan membrikan kreativitas untuk menghidupkan perpustakaan agar banyak di kujungi siswa dan anggota sekolah lainnya. Petugas laboratorium memelihara serta memanfaakan alat dengan berdayaguna. Dalam lingkungan eksternal sekolah yang berhubungan dengan dunia pendidikan, orang tua adalah stockholder utama yang memercyakan putra-putrinya kepada sekolah.
2.      Manajemen adalah sustu proses
Pendekatan ini menekan prilaku administrative, yaitu kegiatan admnistrasi. Analisis tentang proses administratif pertama dikemukakan oleh henry fayol yang mendifinisikan lima fungsi admnistratif umum, yaitu planning, organizing,commanding,dan controlling. Luther Gulick memperluas lima unsure pungsi administratif fayol menjadi tujuh unsur yang dikenal sebagai POSDCORB, yaitu planning organizing, staffing, directing, coordinating, reporting dan budgeting. Masih bnyak formulasi yang dibuat oleh para pakar administrasi, tetapi pada esensinya adalah sama.
Planing atau perencanaan meliputi kegiaatanpenetapan apa yang dicapai, bagaimana mencapainya, berapa lama mencapainya, beberapa orang yang diperlukan, dan beberapa biaya yang di btuhkan. Organizing atau pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan membagi tugas pada orang-orang yang terlibat dalam kerjasama pendidikan untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan, biasanya di lakukan dengan membuat struktur organisasi.
3.      Manajemen sebagai suatu system
Sistem adalah suatu keseluruhan yang terdiri atas bagian-bagian yang saling berinteraksi dalam suatu proses untuk mngubah masukan menjadi keluaran (input-output system). Penjelasn mengenai manajemen /administrasi khususnya dalam dunia pendidikan.
4.      Manajemen sebagai pengelolaan
Jika memperhatikan adminstrasi dari kaca mata manajemen, akan terlihat adanya pengaturan atau pengelolaan sumberdaya yang dimiliki organisasi atau sumberdaya yang dimiliki oleh organisas atau sumberdaya yang harus ada untuk pencapaian tujuan yang telah ditetepkan. Sumberdaya yang ada harus dimanfaatkan seefisien dan seefektif mungkin. Manaqjemen wktu juga perlu diperhatikan dalam mencapai tjuan tersebut. Misalnya, apakah wktu yang dipergunkan untuk mencapai suatu tjuan pengajaran oleh seseorang guru digunakan secara efektif atau tidak.
5.      Kepemimpinan dalam manajemen
Dari segi kepemimpinan, manajemen/administrasi di pengaruhi oleh pemimpin. Pemimpin bias seorang kepala sekolah ,gru atau orang yang memimpin suatu kegiatan. Memimpin dapat didefinisikan sebagai klegiatan mempengaruhi orang-orang untuk mencapai tujuan atau memimpin adalah menumbuhkan kepemimpinan anak buah.
6.      Pengambilan keputusan dalam manajemen
Pengambilan keputusan merupakan inti atau sentral dari kegiatan manajemen atau administrasi. Saat orang-orang melaksnakan kerjasama dalam organisasi, diperlukan penetapan tjuan, pembuatan perencanaan, pengorganisasian, penempatan orang-orang, dan lain sebagainya. Hal tersebut dapat terwujud dengan adanya pemikiran yang tepat dan menguntungkan. Itu dilakukan dengan membuat keputusan.
7.      Komunikasi dalam manajemen
Komunikasi merupakan salah satu unsur kegiatan yang penting dalam organisasi. Komunikasi mnerupakan sraf dalam kehidupan organisasi pendidikan. Komunikasi sebagai upaya untuk membuat orang-orang yabg terlibat di dalamnya mengerti dan memahmi fungsi dan tugasnya masing-masing. Penympaian pesan, penerima, dan media yang digunakan dalam komunikasi harus ada dalam keserasian sehingga terhindar dari gangguan-gangguan yang mengakibatkan kesalah pahaman
8.      Ketatausahaan dalam manajeme
Kegiatan pendukung yang terdapat pada setiap bagian dalam suatu suatu organisasi atau sekolah memilki pun gsi yang cukup penting. Pada mulanya ketatausahaan yang berartisetiap penyusunan keterangan dibuat secara sistematis dan pencatatnya dibuat secara tertulis derngan maksud untuk memperoleh keterangan-keterangan dalam keseluruhan kegiatan sekolah dan dalam kesatuan hubungan antara satu kegiatan dan kegiatan lainnya. Ketatausahaan dapat diartikan sebagai tempat berlasungnya suatu kegiatan yang berhubungan dengan informasi dan penanganan informasi yang dilakukan.
Kegiatan mengenai informasi meliputi:
a.       Penanganan surat
b.      Penyimpanan arsip
c.       Pelayanan informasi
d.      Surat menyurat
Tiap-tiap kegiatan tersebut diatas memerlukan anggota yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sifat-sifat tertentu.
D.    Garapan manajemen sekolah
Dalam melaksanakan kegiatannya, sekolah memiliki berbagai garapan. Oleh karena itu, diperlukan keteraturan dalam melaksanakn kegiatan-kegiatan tersebut sehingga kegiatan itu ternasuk ke dalam bidang garapan yang sesuai.
Manajemen memiliki garapan sebagai berikut:
a.       Manajemen kurikulum
b.      Manajemen kesiswaan
c.       Manajemen personil atau anggota
d.      Manajemen sarana dan prasrana
e.       Manajemen keuangan
f.       Manajemen hubungasn sekolah dengan masyrakat
g.      Manajemen layanan khusus

Berikut diuraikan tiap-tiap garapan sekolah secara singkat:
1.      Manajemen kurikulum
Kurikulum di sekolah merupakan penentuan uatama kegiatan sekolah. Berbagai kegiatan yang dilakukan di sekolah mulai dari di bukanya pintu sekolah sampai dengan lonceng pulang. Begitu pula juga dengan siswa yang mulai masuksekolah, mereka melakukan kegiatan belajar berdasarkan kurikulum yang berlaku serta disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang. Krikulum yang dirumuskan harus sesuai dengan fisafat dan cita-cita bangsa, perkembangan siswa, tuntutan, dan kemjuan masyrakat.
Wawasan kepala sekolah dan guru dalam mendidik dan mengajar siswa akan lebih matang bila kepala sekolah dan guru memiliki berbagai pengetahuan yang mendalam. Memiliki pengetahuan tentang pungsi pendidikan secara mendalam dan memahaminya dengan baik akan memberikan nuansa yang berbeda dengan tanpa pengetahuan tersebut. Tanpa mengindahkan tekanan yang berubah-ubah yang di berikan kepada fungsi pendidikan, tujuan pendidikan berasal dari empat fungsi dasarpendidikan, yaitu:
1.      Pengembangan individu yang meliputi aspek-aspek hidup pribadi; etis, estetis, emosional, fisik.
2.      Pengembangan cara berfikir dan teknik pnyelidikan berkenan dengan kecerdasan yang terlatih
3.      Pemindahan warisan budaya, menyangkut nilai-nilai sivik dan moral bangsa
4.      Pemenuhan kebutuhan social yang vital yang menyumbang kepada kesejahteraan ekonomi, social, politik, dan lapangan kerja.
Sekolah harus harus menyediakan pendidikan yang membwa sekurang-kurangnya sejumlah kecil unsur-unsur diurakan tersebut. Keempat aspek itu berkenan dengan pribadi, kecerdasan, sivik moral, danteknik. Aspek-aspek tersebut tetap ada pada setiap zaman dalam kehidupan manusia. Walaupun demikian, setiap generasi dalam priodenya menyusun ke empat unsure pendidikan tersebut menurut kebutuhan atau tekanan yang muncul pada zamannya.
2.      Manajemen kesiswaan
Manajemen kesiswaan merupakan kegiatan-kegiatan yang bersngkutan dengan masalah kesiswaan di sekolah. Tujuan manajemen kesiswaan adalah menata proses kesiswaan mulai dari prekrutan, mengikuti pembeljaran sampai lulus sesuai dengan tjuan instutisional agar dapat berlansung secara efektif dan efisien. Kegiatan manajemen kesiswaan meliputi perencanaan penerimaan murid baru, pembinaan siswa,dan kelulusan.
Dalam penerimaan siswa baru terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan:
a.       Penetapan daya tamping
b.      Penetapan persyaratan siswa yang akan diterima
c.       Pembentukan penitia peneriamaan siswa baru
Pembinaan siswa adalah pembrian pelyanan kepada siswa di sekolahbaik pada jam sekolah ataupun diluar jam sekolah. Beberapa hal yang dilakuakan dalam pembinaan siswa di antaranya:
a.       Memberikan kegiatan orintasi siswa
b.      Mencatat kehadiran siswa
c.       Mencatat perestasi dan kegiatan siswa
d.      Membina disiplin siswa
e.       Membina siswa yang telah tamat belajar
3.      Manajemen sarana dan parasarana
Manajemen sarana dan prasarana adalah kegiatan yang mengatur untuk mempersiapkan segala peralatan / material bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Manajemen sarana prasarana dibutuhkan untuk membantu kelacaran proses belajar mengajar. Sarana dan prasarana pendidikan adalah semua benda bergerak dan tidak bergerak yang dibutuhkan untuk menunjang penyelengkaraan kegiatan belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung.
4.      Manajemen Personil / Anggota
Manajemen sumberdaya manusia pendidkan mencoba untuk mempelajari bagaimana peran bagian kepegawaian atau departemen personalia dalam pengelolaan sumber daya manusia sehubungan dengan telah berkembang profesi pendidikan yang didukung oleh undang – undang guru dan dosen Nomor 14 tahun 2005, peraturan pemerintah repuplik Indonesia nomor 19 tahun 2005, tentang standart badan nasional pendidikan, peraturan mentri Nomor 22 tahun 2005 tentang standar isi, peraturan mentri Nomor 23 tahun 2005 tentang standart kelulusan , dan peraturan Mentri Nomor 24 tahun 2005 tentang pelaksanaan standar isi, dan standar kelulusan dan beberapa peraturan lainnya yang dilahirkan untuk memperbaiki mutu pendidikan.
5.      Manajemen Keuangan
Pendidikan membutuhkan biaya yang banyak. Sudah menjadi rahasia umum, pendidkan yang berkualitas itu mahal. Dengan demikian, variasi pembiayaan pendidkan akan sangat bervariasi. Oleh karena itu, keuangan atau pembiayaan pendidikan dilembaga – lembaga pendidikan atu sekolah menjadi factor esencial. Penanggung jawab atas pembiayaan pendidkan adalah kepala sekolah dan guru yang ikut bertanggung jawab atas pembiayaan pendidikan.
6.      Manajemen hubungan sekolah dan masyarakat
Sekolah dan masyarakat memiliki hubungan timbale balik untuk menjaga kelestarian dan kemajuan masyarakat itu sendiri. Sekolah di selenggarakan untuk dapat menjaga kelestarian nilai – nilai positif masyarakat, dengan harapan sekolah dapat mewariskan nila – nila yang dimiliki masyarakat dengan baik dan benar. Sekolah juga berperan sebagai agen perubahan ( agen of change ) dimana sekolah dapat mengadakan perubahan nilai – nilai dan tradisi sesuai dengan kemajuan dan tuntutan masyarakat dalam kemajuan dan pembangunan.



7.      Manajemen layanan khusus
Manajemen khusus dilakukan untuk mendukung keberhasilan proses belajar mengajar. Keberhasilan proses belajar mengajar membutuhkan fasilitas lain untuk mencapainya. Keberhasilan belajar tersebut di antaranya harus di tunjang dengan pusat sumber belajar, pusat kesehatan sekolah, bimbingan konseling, dan kantin sekolah. Pelayanan khusus ini adalah guru layanan khusus adalah usaha – usaha secara tidak langsung berhubungan dengan proses belajar mengajar di kelas, tetapi secara khusus diberikan dan ditangani oleh kepala sekolah kepada para siswa agar mereka lebih optimal dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
E.     Tantangan Manajemen Pendidikan
Salah satu permasalahan pendidika yang dihadapi oleh bangsa indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang-jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. Factor yang menyebabkan mutu pendidikan tidak mengalami peningkatan secara merata:
1.      kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan nasional yang menggunakan pendekatan tidak dilaksankan secara konsekuen.
2.      penyelenggaraan pendidikan nasional dilakukan secara birokraktik sehingga penempatan sekolah sebagai penyelenggaraan pendidikan sangat bergantung pada keputusan birokrasi yang mempunyai jalur sangat panjang dan terkadang kebijakan yang dikeluarkan tdak sesuai dengan kondisi sekolah setempat.
3.      peranserta warga sekolah, khususnya guru , dan peran serta masyarakat khususnya orangtua siswa, dalam penyelenggaraan pendidkan.
Berdasarkan kenyataan tersebut, tentu perlu dilakukan upaya-upaya perbaikan, salah satunya adalah melakukan reorientasi penyelenggaraan pendidikan dengan manajemen berbasis sekolah. Peranan para manager sekolah di daerah bertambah pentinh setelah negara menetapkan pembangunan pendidikan berdasarkan standar.

BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Dari penjelasan buku di atas, dapat disimpulkan bahwa, manajemen diartikan sebagai proses merencanakan, mengorganisasi, memmpin, dan mengendalikan atau mengawasi upaya organisasi dengan segala aspek agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien.
Tujuan manajemen ialah untuk memenuhi misi yang diemban, yaitu menyelesaikan tujuan organisasi yang elah ditetapkan sebelumnya. Manajemen merupakan suatu alat bagi organisasi untuk mencapai tujuan.
Fungsi manajemen yaitu sebagai suatu karakteristik dari pendidikan muncul dari kebutuan untuk memberikan arah pada perkembangan, baik secara kualitatif maupun untuk kualitatif dalam operasional sekolah. Secara sederhana, pendekatan-pendekatan manajemen antara lain:
1.      Manajemen adalah kerjasama orang-orang
2.      Manajemen adalah sutu proses
3.      Manajemen sebagai suatu sistem
4.      Manajemen sebagai pengelolaan
5.      Kepemimpinan dalam manajemen
6.      Pengambilan keputusan dalam manajemen
7.      Komunikasi dalam manajemen, dan
8.      Ketatausahaan dalam manajemen.
B.     SARAN
Semoga laporan isi buku mengenai bab-bab diatas dapat menjadi bahan serta pedoman bagi pembaca dalam melakukan manajemen pendidikan
C.     LAMPIRAN