BAB
I
IDENTITAS
BUKU
1.
Judul
Buku : Manajemen Pendidikan;
Teori Dasar dan Praktek dilengkapi dengan contoh rencana strategi dan rencana
operasional.
2.
Pengarang
: Dr. Rohiat, M.Pd
3.
Banyak
Halaman : 236 halaman
4.
Tahun
terbit : 2008
5.
Kota
terbit : Bandung
6.
Penerbit
: PT. Refika Aditma
BAB
II
PEMBAHASAN
BAB
1. MANAJEMEN
PENGELOLAAN ORGANISASI
A. Manajemen
sebagai ilmu dan seni
Pada
mulanya manajemen belum dapat dapat di katakana sebagai teori karena teori
harus terdiri atas konsep-kponsep yang secara sistematis dapat menjelaskan dan
meramalkan apa yang terjadi dan membuktikan ramalan itu sesuai dengan
penelitian. Menurut Gulick (1965),
manajemen memenuhi syrat sebaga ilmu pengetahuan kasrena memilki serangakai
teori, mesakipun teori-teori tersebut msih terlalu umum dansubjektif. Menurut Mary parker Follet dalam Stoner (1986),manajemen sebagai seni
untuk melaksnakan pekerjaan melalui orang-orang (the art getting thing done
through people). Depenisiini perlu mendapat perhatian karena pada kenyataannya manajemen
mencapai tujuan organisasi dengan cara mengatur orang lain .
Dalam
proses manajemen terdapat
fungsi-fungsi pokok yang di tampilkan oleh seseorang
manajer atau pimpinan, yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
kepempinan (leading), dan pengawasan (Contrlling). Oleh karena itu, karena
manajemen di artikan sebagai proses merencanakan, mengorganisasi, memimpin, dan
mengendalikan mengawasi upaya organisasi dengan segala aspek agar tujuan
organisasi tercapai secara epektif dan efisien. Perubahan juga telah terjadi
pada manajemen sekolah di Indonesia sesuai dengan perkembangan opengethuan yang
telah ada. Perencanaan dirumuskan dengan “visi” selanjutnya diikuti oleh misi,
tujuan, sasaran analisis kekuatan kelemahan, peluang dan ancaman (strength,
weakness, opportunity, dan threat disingkat SWOT) serta program dan pembiayaan.
B.
Manajemen yang Efektif
Masalah
keefektifan dan keefisien merupakn hal
yang pokok dalam kehidupan organisasi. Sejak awal perkembangannyailmu manajemen
sellu memfokuskan pengamatannya pada keefektifan dan keefisienan. tiadk mungkin
ada pembicaraan tentang manajemen tanpa ada pemahaman mengenai efektvitas dan
efisiensi. Organisme mempunyai kehidupan seperti organism ia lahir, tumbuh
berkembang, menua, dan mati.ia berkembang karena ia mampu mempertahankan
evektivitas dan evisiennya tinggi iamundur karena terjadi penurunan antaralain
penurunan kualitas evektifitas dan efisien itu sendiri.
Tujuan manajemen ialah untuk memenuhi msi
yang diemban, yaitu menyelesakan tjuan organisasi yang telah di tetapkan
sebelumnya. Manajemen merupakan suatu alat bagi organisasi untuk m,encapai
tjuan. Tujuan itu aksan dapat dicapai tepat pada wktunya jika dalam keaadaan
baik. Manajemen yang baik adalh manajemen yang tidak jauh mnyimpang dari konsep
yang sudah ada. Manajemen yang dapat
mnyesuaikan diri dengan berbgai stuasi dan kondisi disebut manajemen yang
fleksiubel. Manajemen ini tidak kaku ia dapat berlsung dalam kondisi dan stuasi
yang berbeda. ada sejumlah nilai yang pada umunya dapat diterima dalam:
manajemen yaitu kebahagiaan, ketaatan pada hukum, konsistensi, integritas, dan
kesetaian.
Menurut
Massie,(1973: 28 ) kebahagiaan
Merupakan nilai tertinggi, bukan saja pada manajemen malainkan pada setiap aktivitas manusia
karena seseorang yang mersa bahagia akan melakukan kegiatan sepenuh hati dengan
menomorduakan imbalan materi. Ketaatan pada hukum sebagaimana di dambakan oleh
para pecinta hokum juga diharapkan terjadi pada manajemen karena manajemen itu
sendri pada hakikatnya menciptakan hukum untuk organisasinya sendri, berupa
peraturan dan keputusan. Ciptaan perlu ditaati jika ingin manajemen berjalan
dengan lancar.
Nilai
konsistensinya hamper sama ketaatan pada hukum dan kesetiaan karena prilaku dan
tata kerja para personalia organisasi, termasuk para manajer sudah diatur
olehperaturan organisasinya. Mereka diharapkan dapat setia pada peraturan ini
dengan cara mematuhinya. Prilaku dan tatakerja yang setia atu patuh pada
peraturan menunjukkan konsistensi akan peraturan tersebut. Jika kesetiaan dan
kepatuhan tersebut berlasung lama konsistensi yang berlanjut akan terjadi. Hal
itu lah yang diharapkan terjadi pada manajemen.
Integrasi
pribadi ialah suatu nilai yang sangat di perlukan, terutama oleh pemimpin,
karena seorang pemimpin akan sellu ada ditengah anggota organisasi yang di
pimpinnya. Agar dapat diterima dengan baik oleh para anggotanya, ia perlu
memiliki integrasi peribadi. Suatu pribadi yang dapat bebaur dengan pribadi
lain dan mampu beradaptasi dengan berbagai macam pribadi. Kemampuan ini
bersumber dengan kemampuan menghargai orang lain, menghayati persaan orang
lain, menoleransi damn mau bekerja sama. Seseorang menejerjuga merupakan
pemimpin dan perlu memiliki integritas pribadi.
C.
Keterampilan Manajer
Melakukan
manajemen secara efektif dapat dimkinkan jiaka manajer itu memiliki ketermpilan
manajemen dengan baik. Keterampilan itu dimaksud agar dapat mengelola sumber
daya yang dimiliki organisasi baik sumber daya manusia maupun sumber daya lain
secara efisien dan efektif. Selain itu sumber-sumber tersebut tidak slalu tersedia dalam organisasi sehingga harus
adanya uasaha- usaha manajer untuk mengadakannya atau mencari alternative
pemecahan masalah berkenan dengan sumberdaya itu. Untuk itulah ketermpilsn
manajemen diperluakan.
Keterampilan
manajer ada 4 macam yaitu:
1.
Ketermpilan konseptual (conceptual
skill)
2.
Ketermpilan manusiawi (human skill)
3.
Keterampilan teknik (technical skill)
4.
Ketermpilan desain (design skill)
Ketermpilan
konsep ialah ketermpilan untuk memahami dan mengoperasikan orgasnisasi,
sedangkan keterampilan manusia ialah keterampilan untuk bekertjasama, motivasi
dan mermimpin. Keterampilan teknik ialah ketermpilan menggunakan pengetahuan,
metode, teknik dan perlengkapan untuk mnyelesakan tugas-tugas. Keterampilan
desain ialah kemampuan untuk memecahkan problem dalam mencari
keuntungan-keuntungan bagi organisaasi.
Manajemen
tertinggi bertugas membuat atau mngambil keputusan (apa manfaat keputusan dan
apa tujuannya ), menentukan kebijakan,strategi dan kreatif merencanakan sesuatu
yang baru bagi kelasungan hidup dan kemajuan lembaga. Hal tersebut tentu
diikuti pemahan organisasi dengan segala permasalahannya serta dapat
mengoperasikannya selain itu, ia harus mampu mengadakan hubungan dengan
personal lain karena ia tidak mungkin dapat bekerja sendiri.
Middel
managemen merupakan jambatan antara manajemen teratas dan bawah serta
penghubung antara pembuat konsep dengan pelaksana. Hal itulah yang menyebabkan sesuatu yang dihubungkan dapat
tersampaikan dengan tepat, dengan memahami konsep dan teknkik. Tugas utama
manager tengah ialah mengarahkan dan mengorganisasi serta menciptakan stuasi
kerja yang nyaman sehingga seluruh anggota organisasi dapat bekerja dengan baik
dan berkualitas. Dalam menyiapkan tugasnya, para manajer bahwa lebih banyak
bergulat dengan masalah operasional pekerjaan sehingga kemampuan teknik adalah
kemampuan yang jumlahnya paling besar.
D.
Renewal dalam Manajemen
Berbagai
usaha bnyak dilakukan manajer dan ahliu manajemen untuk menyelamtkan organisasi
dari kematian yang mengenaskan. Mereka berusaha agar organisasi dapat tumbuh
dan bekembang dengan selamat dalam menghadapi berbagai perubahan. Usaha ini
dapat diidentifikasikan dengan berbagai kegiatan yang selalu dilakukan para
manajer dan manajemen untuk mencri
konsep baru dalam manajemen ortganisasi. Berbagai konsep diintroduksikan,
dicobakan, direvisi, dan dikembangkan.
Konsep
dan praktik itu dapat dikenali dari
remainya wacna dalam bidang pembaharuan manajemen seperti strategic manajement, system tingking,
planned change, cost benefit, TQM, learning organization yang merupakan
beberapa contoh dan usaha untuk memahami dan mencari upaya agar organisasi
tetap apektif dan efisin dan pda gilirannya dapat survival bahkan tumbuh dan
berkembang.
BAB
2. MANAJEMEN
SEKOLAH KONSEP DAN TANTANGAN
A. Pengertian
Manajemen
Manajemen
dan administrasi adalah dua kata yang bias memiliki arti yang sama atau
berbeda. akan tetapi tulisan ini cendrung menggunakan istilah manajemen karena
pads dasarnya manajemen identik dengan adminstrasi. Sutisna (1989: 25) Menulis, dalam pemakaian secara umum,
administrsi di artikan sama dengan manajemen, dan administrator dengan manajer.
Dibidang pendidikan, pemerintah,rumah sakit dan kemiliteran, orang umumnya
memakai istilah administrasi, sedangkan bidang in dustri dan perushaan istilah
nanajemen dan manajer.
Pada
perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan lebih cendrung menggunakan istilah
diartikan secar sempit, yaitu sesuatu yang berkenan dengan ketatausahaan.
Manajemen
berasal dari kata to mange yang
berarti mengelola. Pengelolaan dilakukan melalui proses dan di kelola
berdasarkan urutan dan funsi-fungsi manajemen itu sendiri’ jadi manajemen adlah
melakukan pengelolaan sumberdaya yang dimliki sekolah atau organisasi yang
diantaranya adalah manusia, uang, metode, material, mesin dan pemasaran yang
dilakukan dengan sistematis dalam suatu proses. Pengelolaan tersebut dilakukan
untuk mendayagunakan sumberdya yang dimiliki secara terintegrasi dan
terkoordinasi untuk mencapai tjuan sekolah atau organisasi.
B. Fungsi Manajemen Pendidikan
Fungsi
manajemen sebagai suatu karakteristik dari pendidikan muncul dari kebutuhan
untuk membrikan arahpada perkembangan, baik secara kualitatif mmaupun
kuantitatif dalam opersianal sekolah. Kerumitan meningkatkarena luas dan bnyak
nya program telah mendorong usaha untuk merinci dan mempraktikan prosedur
administrasi dengan sistematis. Usha ini telah menghasilkan uraian tentang
praktik-praktik yang berhasil dan perangkat-perangkat asas yang konstruktif.
Keith
dan girling (1991:xvii) dalam
penelitiannya menyebutkan: kontribusi manajemen pendidikan terhadap
keberhasilan dan kegagalan beljar siswa adalah sebesar32%. Dengan bertumpu pada
landasan tersebut pendidikan mulai usahanya dengan sungguh untuk mengembangkan
suatu teori dan ilmu admnistrasi pendidikan. Perkembangan ini melingkupi
formulasi dan pemeriksaan proposisi teoritis, penelitian praktik yang
sistematis, dan penerapan teori dari bidang ilmu sosial lain pada masalah
admnistrasi pendidikan. Konsep-konsep baru yang membawa harapan tentang sifat
dan fungsi admistrasi yang diperlukan sekolah-sekolah adalah hasil dari
pendekatan-pendekatan ini.
Kepala
sekolah yang manajemen sekolsh tanpa pengethuan, manajemen pendidikan tidak
akan bekerja secara efektif dan efisien, jauh dari mutu dan keberhasilannya
tidak akan meyakinkan. Pengetahuan dan atau tepori tentang manajemen pendidikan
sangat di butuhkan dan harud di pahami oleh seorang kepala sekolah karana tanpa teori manajemen seorang kepala sekolah
akan melakukan pekerjaannya denga terkaan dan pendapatnya sja. Hal tersebut
tidak akan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan justru akan mengalami
jalan buntu. Teori manajemen akan sangat membatu kepala sekolah dalam
menyelesaikan tugas dan tagung jawanya karna teori adalah pernnyatan tentang
prinsip-prinsip umum yang tanpak meramalkan atau menjelaskan tentang
kejadian-kejadian dengan teliti dan lebih baik dengan tekanan sehingga kita
dapat menyatakan bahwa prinsip-prinsip itu benar.
Secera
ilmu atau pengetahuan, kepala sekolah harus memahami apakah manajemen tersebut
berbasis sekolah atau tidak, apa dan bagai mana kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP). bagaimana membuat rencana anggaran sekolah sehubungan dengan
bantuan operasiaonal sekolah (BOS). Belajar merupakan sustu keharusan bagi
kepala sekolah dalam manajemen sekolahnya, tanpa belajar, ia merupakan
sosok birokrasi yang melaksnakn
aturan-aturan yang merupakan regulasi statis saja.
Filsafat
manajemen adalah kerja sama saling menguntungkan. Bekerja secara efektif dangan
metode kerja yang terbaik untuk mencapai hasil yang optimal perlu dipahami dan
diresapi. Menajer memiliki tagung jawab dalam perencanaan dan pengendalian
serta penafsiran kecerdasan dan
keterampilan para guru dan staf dalam
aktivitas proses manajemen.
Manajemen
sekolah harus memilki pengetahuan yang memadai tentang manajemen pendidikan
sebagai bekal kerja, Dengan kata lain, ia memiliki filsafat manajemen yang akan
bermanfaat untuk:
1. Pegangan
dalam melksnakan manajemen sekolah
2. Melahirkan
kepercayan diri bagi kepala sekolah dalam proses manajemen guna mencapai tujuan
sekolah
3. Memudahkan
kepala sekolah dalam proses berpikir guna memecahakn permasalahan manajemen
sekolah secara system
4. Memotivasi
kepala sekolah untuk mendapatkan dukungan dari staf sekolah dan menarik
partispasinya
5. Selalu
berfikir efektif dan efisien dalam mencapai tujuan
6. Mengetahui
batasan-batasan wewenang dalm manajemen dan memimpin sekolah
Filsafat manajemen berkembang berdsarkan
budaya kelompok manusia yang menggunakannya dengan pengertian lain.
Perkembangan filsafat manajemen bias berbeda bagi kelompok manusia, tergantung
pada pribadinya ataun tingkat kualitas dan pemehaman. Perlu disadari,Indonesia
memiliki msyrakat yang revolusioner, maju dan berkembang.
C. Pendekatan-Pendekatan
dalam Manajemen Pendidikan
Seperti
telah dikemukan seblumnya, untuk mempelajari manajemen secara utuh perlu
memehami berbagai pendekatan dalm manajemen itu sendri. Sebagai bahan dalam
mempelajari manajemen secara sederhana dikemukakan pendekatan manajemen sebagai
berikut:
1. Manajemen adalah kerjasama orang-orang
Untuk
mencapai tujuan sekolah atau organisasi yang telah dirumuskan dan di btuhkan
oleh berbagai keahlian dalam bidang pendidikan. Secara internal sekolah
membtuhkan orang-orang yang memiliki keahlaian seperti kepala sekolah sebagai
manajer sekolah dengan keahliannya sebagai manajer dan pemimpin, para guru
bidang studi yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku, tenaga bimbingan dan
konseling, ketataushaan yang memiliki keterampilan dalam sistem manajemen
informasi guna berbagai kebutuhan data berkenan dengankegiatan sekolah dan yang
tidak kalah pentingnya untuk pengambilan keputusan manajer. Perpustakan
membutuhkan pustakawn yang dapat mengelola perpustakaan secara epektif dan
membrikan kreativitas untuk menghidupkan perpustakaan agar banyak di kujungi
siswa dan anggota sekolah lainnya. Petugas laboratorium memelihara serta
memanfaakan alat dengan berdayaguna. Dalam lingkungan eksternal sekolah yang
berhubungan dengan dunia pendidikan, orang tua adalah stockholder utama yang memercyakan putra-putrinya kepada sekolah.
2. Manajemen
adalah sustu proses
Pendekatan
ini menekan prilaku administrative, yaitu kegiatan admnistrasi. Analisis
tentang proses administratif pertama dikemukakan oleh henry fayol yang mendifinisikan lima fungsi admnistratif umum,
yaitu planning, organizing,commanding,dan
controlling. Luther Gulick memperluas
lima unsure pungsi administratif fayol
menjadi tujuh unsur yang dikenal sebagai POSDCORB, yaitu planning organizing, staffing, directing, coordinating, reporting dan
budgeting. Masih bnyak formulasi yang dibuat oleh para pakar administrasi,
tetapi pada esensinya adalah sama.
Planing
atau perencanaan meliputi kegiaatanpenetapan apa yang dicapai, bagaimana
mencapainya, berapa lama mencapainya, beberapa orang yang diperlukan, dan
beberapa biaya yang di btuhkan. Organizing atau pengorganisasian diartikan sebagai
kegiatan membagi tugas pada orang-orang yang terlibat dalam kerjasama
pendidikan untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan, biasanya di lakukan dengan
membuat struktur organisasi.
3. Manajemen
sebagai suatu system
Sistem
adalah suatu keseluruhan yang terdiri atas bagian-bagian yang saling
berinteraksi dalam suatu proses untuk mngubah masukan menjadi keluaran
(input-output system). Penjelasn mengenai manajemen /administrasi khususnya
dalam dunia pendidikan.
4. Manajemen
sebagai pengelolaan
Jika
memperhatikan adminstrasi dari kaca mata manajemen, akan terlihat adanya
pengaturan atau pengelolaan sumberdaya yang dimiliki organisasi atau sumberdaya
yang dimiliki oleh organisas atau sumberdaya yang harus ada untuk pencapaian
tujuan yang telah ditetepkan. Sumberdaya yang ada harus dimanfaatkan seefisien
dan seefektif mungkin. Manaqjemen wktu juga perlu diperhatikan dalam mencapai
tjuan tersebut. Misalnya, apakah wktu yang dipergunkan untuk mencapai suatu
tjuan pengajaran oleh seseorang guru digunakan secara efektif atau tidak.
5. Kepemimpinan
dalam manajemen
Dari
segi kepemimpinan, manajemen/administrasi di pengaruhi oleh pemimpin. Pemimpin
bias seorang kepala sekolah ,gru atau orang yang memimpin suatu kegiatan.
Memimpin dapat didefinisikan sebagai klegiatan mempengaruhi orang-orang untuk
mencapai tujuan atau memimpin adalah menumbuhkan kepemimpinan anak buah.
6. Pengambilan
keputusan dalam manajemen
Pengambilan
keputusan merupakan inti atau sentral dari kegiatan manajemen atau
administrasi. Saat orang-orang melaksnakan kerjasama dalam organisasi,
diperlukan penetapan tjuan, pembuatan perencanaan, pengorganisasian, penempatan
orang-orang, dan lain sebagainya. Hal tersebut dapat terwujud dengan adanya
pemikiran yang tepat dan menguntungkan. Itu dilakukan dengan membuat keputusan.
7. Komunikasi
dalam manajemen
Komunikasi
merupakan salah satu unsur kegiatan yang penting dalam organisasi. Komunikasi
mnerupakan sraf dalam kehidupan organisasi pendidikan. Komunikasi sebagai upaya
untuk membuat orang-orang yabg terlibat di dalamnya mengerti dan memahmi fungsi
dan tugasnya masing-masing. Penympaian pesan, penerima, dan media yang
digunakan dalam komunikasi harus ada dalam keserasian sehingga terhindar dari
gangguan-gangguan yang mengakibatkan kesalah pahaman
8. Ketatausahaan
dalam manajeme
Kegiatan
pendukung yang terdapat pada setiap bagian dalam suatu suatu organisasi atau
sekolah memilki pun gsi yang cukup penting. Pada mulanya ketatausahaan yang
berartisetiap penyusunan keterangan dibuat secara sistematis dan pencatatnya
dibuat secara tertulis derngan maksud untuk memperoleh keterangan-keterangan
dalam keseluruhan kegiatan sekolah dan dalam kesatuan hubungan antara satu kegiatan
dan kegiatan lainnya. Ketatausahaan dapat diartikan sebagai tempat berlasungnya
suatu kegiatan yang berhubungan dengan informasi dan penanganan informasi yang
dilakukan.
Kegiatan
mengenai informasi meliputi:
a. Penanganan
surat
b. Penyimpanan
arsip
c. Pelayanan
informasi
d. Surat
menyurat
Tiap-tiap
kegiatan tersebut diatas memerlukan anggota yang memiliki pengetahuan,
keterampilan, dan sifat-sifat tertentu.
D. Garapan
manajemen sekolah
Dalam
melaksanakan kegiatannya, sekolah memiliki berbagai garapan. Oleh karena itu,
diperlukan keteraturan dalam melaksanakn kegiatan-kegiatan tersebut sehingga
kegiatan itu ternasuk ke dalam bidang garapan yang sesuai.
Manajemen
memiliki garapan sebagai berikut:
a. Manajemen
kurikulum
b. Manajemen
kesiswaan
c. Manajemen
personil atau anggota
d. Manajemen
sarana dan prasrana
e. Manajemen
keuangan
f. Manajemen
hubungasn sekolah dengan masyrakat
g. Manajemen
layanan khusus
Berikut
diuraikan tiap-tiap garapan sekolah secara singkat:
1. Manajemen
kurikulum
Kurikulum di sekolah merupakan penentuan uatama
kegiatan sekolah. Berbagai kegiatan yang dilakukan di sekolah mulai dari di
bukanya pintu sekolah sampai dengan lonceng pulang. Begitu pula juga dengan
siswa yang mulai masuksekolah, mereka melakukan kegiatan belajar berdasarkan
kurikulum yang berlaku serta disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang berkembang. Krikulum yang dirumuskan harus sesuai dengan
fisafat dan cita-cita bangsa, perkembangan siswa, tuntutan, dan kemjuan
masyrakat.
Wawasan kepala sekolah dan guru dalam mendidik dan
mengajar siswa akan lebih matang bila kepala sekolah dan guru memiliki berbagai
pengetahuan yang mendalam. Memiliki pengetahuan tentang pungsi pendidikan secara
mendalam dan memahaminya dengan baik akan memberikan nuansa yang berbeda dengan
tanpa pengetahuan tersebut. Tanpa mengindahkan tekanan yang berubah-ubah yang
di berikan kepada fungsi pendidikan, tujuan pendidikan berasal dari empat
fungsi dasarpendidikan, yaitu:
1. Pengembangan
individu yang meliputi aspek-aspek hidup pribadi; etis, estetis, emosional,
fisik.
2. Pengembangan
cara berfikir dan teknik pnyelidikan berkenan dengan kecerdasan yang terlatih
3. Pemindahan
warisan budaya, menyangkut nilai-nilai sivik dan moral bangsa
4. Pemenuhan
kebutuhan social yang vital yang menyumbang kepada kesejahteraan ekonomi,
social, politik, dan lapangan kerja.
Sekolah harus harus menyediakan pendidikan yang
membwa sekurang-kurangnya sejumlah kecil unsur-unsur diurakan tersebut. Keempat
aspek itu berkenan dengan pribadi, kecerdasan, sivik moral, danteknik.
Aspek-aspek tersebut tetap ada pada setiap zaman dalam kehidupan manusia.
Walaupun demikian, setiap generasi dalam priodenya menyusun ke empat unsure
pendidikan tersebut menurut kebutuhan atau tekanan yang muncul pada zamannya.
2. Manajemen
kesiswaan
Manajemen kesiswaan merupakan kegiatan-kegiatan yang
bersngkutan dengan masalah kesiswaan di sekolah. Tujuan manajemen kesiswaan
adalah menata proses kesiswaan mulai dari prekrutan, mengikuti pembeljaran
sampai lulus sesuai dengan tjuan instutisional agar dapat berlansung secara
efektif dan efisien. Kegiatan manajemen kesiswaan meliputi perencanaan
penerimaan murid baru, pembinaan siswa,dan kelulusan.
Dalam penerimaan siswa baru terdapat beberapa
kegiatan yang dilakukan:
a. Penetapan
daya tamping
b. Penetapan
persyaratan siswa yang akan diterima
c. Pembentukan
penitia peneriamaan siswa baru
Pembinaan siswa adalah pembrian pelyanan kepada
siswa di sekolahbaik pada jam sekolah ataupun diluar jam sekolah. Beberapa hal
yang dilakuakan dalam pembinaan siswa di antaranya:
a. Memberikan
kegiatan orintasi siswa
b. Mencatat
kehadiran siswa
c. Mencatat
perestasi dan kegiatan siswa
d. Membina
disiplin siswa
e. Membina
siswa yang telah tamat belajar
3. Manajemen
sarana dan parasarana
Manajemen sarana dan prasarana adalah kegiatan yang
mengatur untuk mempersiapkan segala peralatan / material bagi terselenggaranya
proses pendidikan di sekolah. Manajemen sarana prasarana dibutuhkan untuk
membantu kelacaran proses belajar mengajar. Sarana dan prasarana pendidikan
adalah semua benda bergerak dan tidak bergerak yang dibutuhkan untuk menunjang
penyelengkaraan kegiatan belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
4. Manajemen
Personil / Anggota
Manajemen sumberdaya manusia pendidkan mencoba untuk
mempelajari bagaimana peran bagian kepegawaian atau departemen personalia dalam
pengelolaan sumber daya manusia sehubungan dengan telah berkembang profesi
pendidikan yang didukung oleh undang – undang guru dan dosen Nomor 14 tahun
2005, peraturan pemerintah repuplik Indonesia nomor 19 tahun 2005, tentang
standart badan nasional pendidikan, peraturan mentri Nomor 22 tahun 2005
tentang standar isi, peraturan mentri Nomor 23 tahun 2005 tentang standart
kelulusan , dan peraturan Mentri Nomor 24 tahun 2005 tentang pelaksanaan
standar isi, dan standar kelulusan dan beberapa peraturan lainnya yang
dilahirkan untuk memperbaiki mutu pendidikan.
5. Manajemen
Keuangan
Pendidikan membutuhkan biaya yang banyak. Sudah
menjadi rahasia umum, pendidkan yang berkualitas itu mahal. Dengan demikian,
variasi pembiayaan pendidkan akan sangat bervariasi. Oleh karena itu, keuangan
atau pembiayaan pendidikan dilembaga – lembaga pendidikan atu sekolah menjadi
factor esencial. Penanggung jawab atas pembiayaan pendidkan adalah kepala
sekolah dan guru yang ikut bertanggung jawab atas pembiayaan pendidikan.
6. Manajemen
hubungan sekolah dan masyarakat
Sekolah dan masyarakat memiliki hubungan timbale
balik untuk menjaga kelestarian dan kemajuan masyarakat itu sendiri. Sekolah di
selenggarakan untuk dapat menjaga kelestarian nilai – nilai positif masyarakat,
dengan harapan sekolah dapat mewariskan nila – nila yang dimiliki masyarakat
dengan baik dan benar. Sekolah juga berperan sebagai agen perubahan ( agen of
change ) dimana sekolah dapat mengadakan perubahan nilai – nilai dan tradisi
sesuai dengan kemajuan dan tuntutan masyarakat dalam kemajuan dan pembangunan.
7. Manajemen
layanan khusus
Manajemen khusus dilakukan untuk mendukung
keberhasilan proses belajar mengajar. Keberhasilan proses belajar mengajar
membutuhkan fasilitas lain untuk mencapainya. Keberhasilan belajar tersebut di
antaranya harus di tunjang dengan pusat sumber belajar, pusat kesehatan
sekolah, bimbingan konseling, dan kantin sekolah. Pelayanan khusus ini adalah
guru layanan khusus adalah usaha – usaha secara tidak langsung berhubungan
dengan proses belajar mengajar di kelas, tetapi secara khusus diberikan dan
ditangani oleh kepala sekolah kepada para siswa agar mereka lebih optimal dalam
melaksanakan proses belajar mengajar.
E.
Tantangan
Manajemen Pendidikan
Salah satu permasalahan pendidika yang dihadapi oleh
bangsa indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang-jenjang
dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. Factor
yang menyebabkan mutu pendidikan tidak mengalami peningkatan secara merata:
1. kebijakan
dan penyelenggaraan pendidikan nasional yang menggunakan pendekatan tidak
dilaksankan secara konsekuen.
2. penyelenggaraan
pendidikan nasional dilakukan secara birokraktik sehingga penempatan sekolah
sebagai penyelenggaraan pendidikan sangat bergantung pada keputusan birokrasi
yang mempunyai jalur sangat panjang dan terkadang kebijakan yang dikeluarkan
tdak sesuai dengan kondisi sekolah setempat.
3. peranserta
warga sekolah, khususnya guru , dan peran serta masyarakat khususnya orangtua
siswa, dalam penyelenggaraan pendidkan.
Berdasarkan
kenyataan tersebut, tentu perlu dilakukan upaya-upaya perbaikan, salah satunya
adalah melakukan reorientasi penyelenggaraan pendidikan dengan manajemen
berbasis sekolah. Peranan para manager sekolah di daerah bertambah pentinh
setelah negara menetapkan pembangunan pendidikan berdasarkan standar.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari penjelasan buku di atas, dapat disimpulkan bahwa,
manajemen diartikan sebagai proses merencanakan, mengorganisasi, memmpin, dan
mengendalikan atau mengawasi upaya organisasi dengan segala aspek agar tujuan
organisasi tercapai secara efektif dan efisien.
Tujuan manajemen ialah untuk memenuhi misi yang diemban,
yaitu menyelesaikan tujuan organisasi yang elah ditetapkan sebelumnya.
Manajemen merupakan suatu alat bagi organisasi untuk mencapai tujuan.
Fungsi manajemen yaitu sebagai suatu karakteristik dari
pendidikan muncul dari kebutuan untuk memberikan arah pada perkembangan, baik
secara kualitatif maupun untuk kualitatif dalam operasional sekolah. Secara
sederhana, pendekatan-pendekatan manajemen antara lain:
1.
Manajemen
adalah kerjasama orang-orang
2.
Manajemen
adalah sutu proses
3.
Manajemen
sebagai suatu sistem
4.
Manajemen
sebagai pengelolaan
5.
Kepemimpinan
dalam manajemen
6.
Pengambilan
keputusan dalam manajemen
7.
Komunikasi
dalam manajemen, dan
8.
Ketatausahaan
dalam manajemen.
B.
SARAN
Semoga laporan isi buku mengenai bab-bab diatas dapat
menjadi bahan serta pedoman bagi pembaca dalam melakukan manajemen pendidikan
C.
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar